JAKARTA – Pabrik Minyak Makan Merah baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi di Deli Serdang, Sumatera Utara pada 14 Maret 2024. Ini pabrik minyak makan merah pertama di Indonesia. Pabrik ini diharapkan memberikan nilai tambah bagi petani sawit, terutama bagi petani yang bergabung dalam koperasi.
Kenapa minyak makan merah itu menarik dan penting bagi petani sawit, tentu saja banyak jawabannya. Yang pertama, tentu kita harus mengenali apa itu minyak makan merah dan gunanya untuk tubuh kita. Untuk mengenali apa itu minyak makan merah, kita bisa melihat definisinya di Peraturan Menkop UKM No. 5 tahun 2023 tentang tata kelola minyak makan merah berbasis koperasi.
Di sini dijelaskan minyak makan merah adalah minyak yang didapatkan dari rafinasi tanpa pemucatan (bleaching) dan deodorisasi, dan melalui fraksinasi minyak kelapa sawit mentah (CPO) yang digunakan sebagai minyak goreng, bahan baku pangan, ditambahkan pada pangan, dikonsumsi langsung sebagai tambahan asupan zat gizi, atau sebagai fortifikan minyak goreng sawit dan bahan baku nutrasetikal. P
Baca juga: MenkopUKM: 1.000 Ha Kebun Sawit Harus Ada Pabrik Minyak Makan Merah
Minyak makan merah dikenal juga sebagai refined palm oil yakni, produk dari minyak sawit mentah yang setelah proses penyulingan tidak dilanjutkan dengan proses selanjutnya. Ia punya ciri khas warna terang mencolok dan aroma yang kuat. Warna ini berasal dari warna sawit yang merah tua. Bedanya dengan minyak goreng biasa, minyak makan merah tidak melalui proses penyulingan (bleaching).
Apakah minyak makan merah bisa dikonsumsi secara langsung? Tentu saja bisa. Namun, kita akan merasakan sedikit rasa getir dan aroma yang masih tercium, serta warnanya yang merah pekat. Kabar baiknya, produk ini punya banyak manfaat sehingga banyak digunakan sebagai pewarna alami, produk olahan UKM seperti margarin, keju nabati, fat replacer, bahkan dapat diformulasi pada produk sabun alami dan skin care.
Dalam catatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), dijelaskan minyak makan merah masih mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien, yang meliputi karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferoldan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene. Ini yang menjadikan minyak makan merah menjadi salah satu bahan pangan anti-stunting.
Minyak makan merah mengandung asam oleat dan asam linoleat yang berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak. Minyak makan merah juga bisa dipakai untuk menumis bahan pangan, salad dressing, bahan baku margarine dan shortening, dan sebagainya. (NYT)