JAKARTA – Emiten perkebunan sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I/2024. CSRA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp433,85 miliar, angka ini tumbuh 15% dari tahun sebelumnya Rp377,26 miliar pada periode yang sama.
Sementara itu, laba bersih juga mengalami peningkatan sebesar 35,5% menjadi Rp66,63 miliar, dari Rp49,18 miliar pada periode yang sama sebelumnya, yang mengakibatkan peningkatan margin laba bersih menjadi 15,4%.
Baca Juga: Raup Laba Rp152 Miliar, Cisadane Sawit Raya Bagikan Dividen Rp14,63 per Saham
Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis CSRA Seman Sendjaja mengatakan perusahaan tetap berkomitmen untuk mengembalikan profitabilitas dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingannya.
“Dengan berhasil memperluas margin labanya selama semester I/2024, perusahaan menunjukkan efektivitas dalam pengelolaan biaya dan inisiatif efisiensi operasional,” kata Seman dalam keterangan resminya, Rabu (31/7/2024).
Lebih lanjut, laba kotor untuk semester I/2024 mengalami kenaikan sebesar 6,9% menjadi Rp191,77 miliar, naik dari Rp179,46 miliar pada semester I/2023.
Baca Juga: Melirik Saham Cisadane Sawit Raya
Namun, margin laba kotor turun dari 47,6% menjadi 44,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu akibat peningkatan biaya panen. Selain itu, laba operasional untuk semester I/2024 menurun sebesar 11,8% menjadi Rp78,09 miliar, disertai dengan penurunan margin operasional menjadi 18,0% dari 23,5% pada semester I/2023.
CSRA juga melaporkan total aset sebesar Rp2,14 triliun, naik dari Rp1,84 triliun pada akhir tahun 2023. Selain itu, total kewajiban perusahaan meningkat menjadi Rp983,83 miliar pada semester I/2024, dibandingkan dengan Rp727,69 miliar pada akhir tahun 2023.
Rasio lancar untuk semester I/2024 menunjukkan posisi yang sehat dengan nilai 2,51x, sementara rasio utang berbunga terhadap ekuitas berada pada tingkat yang lebih aman sebesar 0,72x.
“Hal ini menunjukkan posisi likuiditas yang kuat dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dengan efisien,” katanya. (ANG)