JAKARTA – Banyak usaha kecil menengah dan koperasi (UKMK) berbasis kelapa sawit yang memiliki peran strategis dalam perekonomian. Peran strategis tersebut terutama dalam penyerapan tenaga kerja. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat UKMK pada sektor kelapa sawit berperan menyumbang sekitar 3,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan total menyerap 16 juta tenaga kerja.
Melihat besarnya potensi tersebut, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (RI) terus berkolaborasi untuk melakukan kegiatan promosi kelapa sawit baik skala regional, nasional, hingga internasional. Kegiatan promosi kelapa sawit salah satunya dilakukan melalui Pameran dan Talkshow Sinergi Pemberdayaan Usaha Kecil Mikro dan Koperasi (UKMK) Kemenkeu Satu Sektor Kelapa Sawit.
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk berperan dalam Sinergi Pemberdayaan UKMK Kemenkeu Satu sebagaimana arahan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Leader’s Offsite Meeting (LOM) 2022 terkait optimalisasi sinergi pemberdayaan UMKM.
“Dari kegiatan ini diharapkan dapat menyampaikan informasi kepada publik terkait pengembangan UKMK Sawit, meningkatkan citra positif kelapa sawit di Indonesia, serta menjalin engagement dengan publik yang lebih luas,” kata Eddy Abdurrachman.
Tidak hanya itu, dari kegiatan ini juga diharapkan akan semakin mempercepat upaya membangun sinergi dalam pengembangan UKMK. Para UKMK peserta dapat memanfaatkan beragam layanan dalam Sinergi Pemberdayaan UKMK Kemenkeu Satu untuk menunjang dan meningkatkan kapasitas bisnisnya. Sementara bagi para mahasiswa, dapat belajar dan mengambil inspirasi dari UKM yang ada untuk memulai wirausaha.
“Mari kita bersinergi bagaimana mendorong UKMK berbasis sawit ini bisa berkembang. Karena ketahanan dan peningkatan kemajuan perekonomian kita tidak akan bisa dilakukan tanpa adanya UKMK,” katanya. Kegiatan lainnya yang dilakukan BPDPKS dalam mendorong pemberdayaan UKMK berbasis sawit ini yakni dengan melakukan kerjasama dengan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PEBS FEB UI).
Dalam kegiatan ini dilakukan Pengembangan Potensi Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Mengglobal. Workshop ini dilaksanakan pada 7-10 Agustus 2023 di Palembang, Sumatera Selatan. Sebagai rangkaian pertama pelaksanaan Pengembangan Potensi Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Mengglobal pada tahun 2023, diadakan kegiatan pembukaan dan workshop materi mengenai penciptaan branding identity untuk peningkatan citra produk level global.
Wakil Kepala PEBS FEB UI, Nur Kholis menyampaikan mengenai detil program yang dilaksanakan akan menitikberatkan pada potensi perluasan pasar dengan keikutsertaan pada International Exhibition. Program Pengembangan Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Sebagai Program Pemberdayaan Ekonomi Daerah telah diluncurkan oleh Wakil Presiden RI dan Menteri Keuangan atas kerjasama antara BPDPKS dan PEBS FEB UI pada 1 Oktober 2020, dengan melibatkan Rektor Universitas Indonesia dan Gubernur dari 3 Provinsi, yaitu Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Pada tahun 2023 ini, program berfokus pada upaya untuk mewujudkan mindset Go Global bagi para santripreneur dan fokus pada satu wilayah yaitu Provinsi Sumatera Selatan sehingga dapat dipantau lebih intensif dan menjadi percontohan bagi daerah lain nantinya. Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah menyampaikan sebagai Badan Layanan Umum Kemenkeu, BPDPKS mempunyai tugas untuk menjalankan kebijakan Pemerintah dalam program pengembangan sawit berkelanjutan.
Berbagai program kemitraan UKMK Sawit dalam mendukung program Kemenkeu Satu sampai dengan bulan Mei 2023 antara lain Kemenkeu Satu Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dengan melibatkan UKM Sektor Sawit, Partisipasi Santripreneur UKM Sawit dalam BLU Expo, Dukungan Sawit Learning Centre, Partisipasi UKM Sawit dalam Asean Finance Minister Meeting dan Partisipasi UKM Sawit dalam PAStival Fair.
Penghargaan terhadap berbagai program UKMK BPDPKS antara lain, Sawit Award tahun 2022 untuk Kategori Program Penguatan UKMK dan Petani Sawit, Indonesia CSR Award 2021 untuk Program Koperasi dan UKM sawit serta Program Kemitraan UKMK Santripreneur Berbasis UKMK sawit dalam Milenial Syariah Festival 2021.
Helmi Muhansyah juga menyampaikan bahwa kegiatan Program Pengembangan Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit bisa menjadi ajang untuk mempertemukan semua stakeholder yang ada sehingga akan mempercepat proses penguatan UKMK. Khususnya santri UKMK Sawit serta menghasilkan wujud nyata UKMK Sawit pesantren bisa memasarkan produknya dalam skala global. UKMK berbasis sawit harus mulai berpikir memperluas target konsumen hingga level global.
Kolaborasi dengan PEBS FEB UI sebagai jaringan universitas dan berhubungan langsung dengan universitas di luar negeri diharapkan dapat menjadi enabler bagi santripreneur UKMK sawit go global. Terkait dengan penelitian, Helmi Muhansyah menyampaikan bahwa penelitian dan pengembangan harus manjadi salah satu kunci untuk menciptakan diversifikasi berbagai produk berbahan dasar sawit dan terus menjaga keberlanjutan sawit.
Diperlukan satu kerjasama dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders kelapa sawit Indonesia untuk memaksimalkan pemanfaatan sawit sehingga tercipta beragam industri yang bernilai tinggi berbasis sawit. Seperti industri vitamin A dan Vitamin E dari kebun sawit, industri kain masa depan berbasis biomaterial sawit termasuk industri superkonduktor mobil listrik berbasis sawit.
Produk UKM Sawit BPDPKS menampilkan berbagai macam produk UKM sawit dalam kegiatan Indonesian Catalogue Expo dan Forum (ICEF) 2023 yang dihelat pada 3-5 Agustus 2023 di JIEXPO Kemayoran Jakarta. Keterlibatan BPDPKS dalam ajang pameran ini adalah dalam rangka mempromosikan kebaikan-kebaikan sawit dengan rangkaian kegiatan yang dilakukan di both berupa display beragam produk turunan sawit, kampanye positif sawit, juga ditampilkan berbagai poster dan grafis program-program BPDPKS.
Produk-produk yang ditampilkan antara lain minyak merah sawit, helm sawit, produk berbasis serat sawit, sepatu berbahan sawit serta produk-produk kain berbahan sawit. Juga ditampilkan poster layanan yang bisa diakses oleh masyarakat seperti Program Sumber Daya Manusia Beasiswa SDM Sawit, Program Peremajaan Sawit Rakyat, Program Sarana dan Prasarana, Program Riset Sawit, Pemanfaatan Sawit untuk Biodesel dan Program Promosi Sawit. Para mahasiswa Penerima Basiswa Sawit BPDPKS yang terpilih juga turut dilibatkan dalam kegiatan ini. Selain menampilkan produk juga dilakukan presentasi dalam forum Temu Bisnis VI.
Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah dalam Forum Temu Bisnis tahap VI menyampaikan beragam dukungan program-program BPDPKS dalam mewujudkan sustainiblity sawit termasuk dukungan BPDPKS dalam kemitraan UKMK sawit. Dukungan ini antara lain melalui penyelenggaraan Kemenkeu Satu di Sektor Kelapa sawit, Workshop Penguatan UKMK Sawit berkolaborasi dengan berbagai Asosiasi Petani Sawit, Dukungan hasil Komersialisas Riset Pergurungan Tinggi skala UKM serta Penyelanggaraan Gebyar UKMK sawit dalam Mendukung UKM Sawit Go Internasional.
Menkeu Sri Mulyani dalam sambutan pembukaan ICEF 2023 menyampaikan temu bisnis merupakan salah satu cara dalam memberikan forum dan mediasi sehingga penggunaan produk impor yang masih sangat tinggi bisa terus diturunkan.
Menkeu terus mendukung berbagai aktivitas dalam rangka meningkatkan dan memperkuat produk-produk dalam negeri, mendukung penggunaan produk lokal terus memperkuat sisi produksi, daya saing, kualitas dan kompetitif harga. Pemerintah melalui berbagai program mendukung usaha kecil, menengah dan mikro serta berbagai program perkuatan. (SDR