MERAUKE – Perkebunan kelapa sawit berbasis masyarakat mulai dikembangkan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan yang dikembangkan oleh Koperasi Iska Bekai. Koperasi ini akan membangun kebun sawit secara mandiri dan berbasis masyarakat. Proses pembangunan kebun sawit dimulai dengan membangun jalan penghubung.
Pemerintah Kabupaten Merauke dan Provinsi Papua Selatan mendukung pengembangan kebun sawit berbasis masyarakat ini. Apalagi lokasi yang dipilih adalah Kampung Salam Epe dan Nakias, Distrik Ngguti, Kabupaten Merauke.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka telah memberikan dukungan tertulis pembangunan akses jalan tersebut secara bertahap dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Akses jalan yang dibangun sesuai dengan batasan dalam HGU yang diterima koperasi.
Baca Juga: Wapres Dorong Percepatan Pabrik Kelapa Sawit di Papua
Ketua Koperasi Iska Bekai, Abraham E Yolmen mengatakan, pembangunan jalan merupakan usulan dari kepala kampung sekitar yakni Kampung Nakias, kampung Salam Epe, Taga Epe yang meminta dibangun akses jalan penghubung.
“Tujuannya untuk memperlancar akses dan mobilitas masyarakat, selain itu juga supaya dapat menekan biaya transportasi yang selama ini bergantung pada transportasi sungai,” ujar Abraham E Yolmen di Merauke pada 2 Agustus 2024.
Menurut Abraham, untuk menindaklanjuti usulan ini, pengurus koperasi telah mengeluarkan surat tugas ke PT Ike Sejahtera Abadi (ISA) selaku kontraktor, untuk membangun pembuatan jalan penghubung, dengan mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku.
Baca Juga: Pemerintah Rancang Pengembangan Kebun Sawit dan Tebu Jutaan Hektare di Papua
Koperasi Iska Bekai merupakan koperasi mandiri berbasis hak ulayat masyarakat adat, koperasi yang didirikan pada 13 Februari 2016 ini, memulai pembangunan kebun sawit berbasis masyarakat adat pada area Hak Guna Usaha (HGU) seluas 5.627,33 hektar. “Tahap pertama, kami akan membangun dulu 1.000 hektar,” tambah Abraham.
Sebagai lembaga usaha mandiri, Koperasi serba usaha Iska Bekai telah mengelola manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia secara mandiri.
Pembangunan kebun sawit itu diharapkan mampu meningkatkan usaha koperasi dan kesejahteraan anggota serta masyarakat sekitar area kebun sawit terutama masyarakat di empat kampung di Distrik Ngguti, yaitu Salam Epe, Nakias, Taga Epe, dan Ihalik.
Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Merauke mengatakan, Miftakhul Azizah berharap perkebunan sawit yang dibangun dapat memberikan manfaat dan kemajuan bagi 17 marga di Distrik Ngguti, Merauke. (NYT)