MEDAN – Pabrik minyak makan merah yang dibangun di Deli Serdang, Sumatera Utara akhirnya rampung dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Maret 2024. “Ini yang Namanya hilirisasi,” kata Presiden Jokowi dalam peresmian Pabrik Minyak Makan Merah di Deli Serdang.
Presiden Jokowi mengatakan total kebun kelapa sawit yang dimiliki Indonesia mencapai 15,3 juta hectare. Dari total luas tersebut, sebanyak 6,2 juta haktare di antaranya milik petani. Sedangkan sisanya milik perusahaan, baik perusahaan negara maupun swasta.
“Negara kita Indonesia ini memiliki 15,3 juta hektare kebun kelapa sawit, dan 40,5% milik petani. Artinya ada 6,2 juta hektare itu milik petani. Dan kita ingin nilai tambah itu ada di dalam negeri. Oleh sebab itu, kita bangun Pabrik Minyak Makan Merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan dapat memberi nilai tambah yang baik bagi petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi. Jadi harga TBS tidak naik dan turun karena di sini semuanya diolah menjadi barang jadi yaitu menjadi minyak makan merah,” katanya.
Baca Juga:
- Hilirisasi Kunci Masa Depan Sawit Nasional
- Hilirisasi Tingkatkan Kapasitas Rafinery Sawit Menjadi 75 Juta Ton
Presiden Jokowi menyatakan senang dengan adanya pabrik produksi minyak makan merah. Sebab, harga jualnya lebih murah dari minyak goreng pasaran dan memiliki kandungan nutrisi lengkap.
“Artinya barang ini bisa bersaing di pasaran. Bisa bersaing karena harganya kompetitif. Yang kedua yang saya senang juga vitaminnya tidak hilang, di sini vitamin A, E, dan nutrien yang lain masih berada di minyak yang dipakai untuk menggoreng apapun. Ini sudah di coba oleh beberapa chef dan mereka sampaikan ‘Pak Minyak Makan Merah ini beda lebih enak dan di cek gizinya lebih baik’ jadi yang hadir di sini pakai,” katanya.
Jokowi memastikan dirinya akan membeli Minyak Makan Merah dan berharap masyarakat ikut menggunakan produk ini sehingga penjualannya hanya beredar di wilayah Indonesia.
Baca Juga:
- Dorong Hilirisasi, Pemerintah Siapkan Perpres Koperasi Petani Sawit
- Apical Group Ekspansi USD 1 Miliar di Dumai
“Saya nanti mau beli mau coba juga. Jadi semuanya kalau beli artinya pemasarannya nggak usah kemana-mana karena ini kapasitasnya bisa 10 ton CPO setiap hari dan bisa menghasilkan Minyak Makan Merah kurang lebih 7 ton, bukan jumlah yang sedikit, jumlah yang banyak. Artinya memang harus banyak yang beli, ada yang beli, sehingga kita harapkan ini sekali lagi memberi nilai tambah yang baik,” katanya.
Pembangunan pabrik minyak makan merah ini merupakan salah satu bentuk hilirisasi. Ia meminta agar TBS dan CPO tidak lagi dijual dan harus dijadikan produk. “Ketiga, ini yang namanya hilirisasi. Jangan jual TBS, jangan jual CPO kalau bisa di jadikan barang jadi seperti ini, ini bagus sekali. Saya rasa itu,” katanya. (NYT)