JAKARTA – Kinerja Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) semakin hari semakin membaik yang dibuktikan dengan peningkatan kinerja keuangan. Sepanjang 2022, perseroan membukukan laba laba bersih konsolidasi hingga Rp 6,02 triliun atau 121,63% dari target. Arus kas operasi perseroan tercatat Rp 6,81 triliun atau 107,88% dari target yang ditetapkan.
“Keberhasilan ini, selain disebabkan oleh transformasi baik di bidang operasional maupun keuangan di perusahaan, juga sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditi kelapa sawit dan produk turunannya,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN, Mohammad Abdul Ghani dalam RUPS di Jakarta 30 Mei 2023.
Merespon pencapaian kinerja positif ini, Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara III, Zulkifli Zaini, memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran manajemen perusahaan. “Tentunya, perusahaan agar tidak cepat puas dengan capaian tersebut,” katanya.
Dewan Komisaris menyampaikan sejumlah saran kepada Direksi PTPN III (persero), di antaranya meliputi beberapa aspek strategis, operasional, pemasaran, keuangan, teknologi informasi, pengadaan dan investasi, pengendalian internal dan manajemen risiko, pengawasan penggunaan dana PMN 2015 dan IP PEN, serta tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, yang hadir sebagai perwakilan Pemegang Saham PTPN III (Persero), memberikan apresiasi atas kinerja perseroan dan upaya yang telah dilakukan oleh dewan komisaris, direksi, dan jajaran perusahaan sepanjang tahun buku 2022.
“Kami berharap agar direksi mengupayakan pencapaian target keuangan dan operasional dalam RKAP tahun 2023 secara optimal, termasuk program hilirisasi, diversifikasi produk, ekspansi pasar, dan sinergi dengan BUMN lainnya,” ujar Pahala.
Pahala berharap, PTPN III (Persero) sebagai induk holding di klaster perkebunan dan kehutanan, terus berkomitmen untuk memperkuat kinerja perusahaan dan menghadapi tantangan bisnis di masa depan.
“Kami berharap, manajemen perusahaan agar dapat langkah-langkah strategis guna mencapai sasaran kinerja dan Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan. Perusahaan juga agar terus membina anak perusahaan secara intensif serta memastikan strategi dan rencana kerja yang tepat guna dan tepat waktu,” kata mantan Direktur Utama Garuda Indonesia ini. (NYT)