KUALA LUMPUR – Konsul Jenderal RI Kuching R Sigit Witjaksono mengatakan kepolisian di Malaysia masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mencari tersangka pelaku penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Miri, Sarawak, Malaysia.
Seperti dikutip Antara, Selasa (6/8/2024), tempat kejadian perkara yang berupa hutan belantara menjadi kendala pelaksanaan penyelidikan oleh polisi setempat, kata Konjen Sigit, dalam pesan singkatnya diterima di Kuala Lumpur, Senin (5/8) malam.
Meski demikian ia mengatakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching akan terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat terkait penyelidikan kasus itu, dan berharap tersangka dapat ditemukan untuk diadili serta dijatuhi hukuman sesuai hukum yang berlaku di Malaysia.
Baca Juga: WNI Diberondong Tembakan hingga Tewas di Kebun Sawit Malaysia
KJRI Kuching memperoleh informasi tentang penemuan seorang laki-laki WNI bernama Gafur (40) warga Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal dunia di perkebunan kelapa sawit di kawasan Sepupok, Batu Niah, Miri, Sarawak, dari Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Miri (setingkat Polres), pada Rabu (31/7/2024).
Polisi Malaysia menginformasikan WNI tersebut diduga merupakan korban pembunuhan. Bagian forensik Rumah Sakit Miri telah melakukan autopsi terhadap jenazah korban yang sebelumnya bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen pada Rabu dan diketahui penyebab kematian adalah akibat tembakan di bagian dada.
Untuk menindaklanjuti informasi mengenai kematian WNI tersebut, pada Senin (5/8/2024), KJRI Kuching telah melakukan pertemuan dengan Ketua Polis Daerah Miri, ACP Alexson Naga Anak Chabu, di kantor IPD Miri.
Dalam pertemuan tersebut diinformasikan bahwa peristiwa penembakan terjadi pada Senin (29/7/2024), sekitar pukul 08.00 waktu setempat (pukul 07.00 WIB).
Baca Juga: Pekerja Kelapa Sawit Tewas di Dalam Mesin Rebusan
Tidak ada saksi mata yang melihat saat terjadinya penembakan, namun ada empat saksi yang juga merupakan WNI bekerja di perkebunan kelapa sawit yang sama dengan korban mendengar suara ledakan. Saat saksi mencari sumber suara ledakan mereka melihat korban sudah terbaring dengan luka di sekujur tubuh, namun masih bernyawa.
Para saksi segera membawa korban ke pondok terdekat di mana korban sempat mengatakan bahwa ada pencuri yang masuk ke dalam pondoknya, sebelum akhirnya korban meninggal dunia.
Pihak IPD Miri telah mengambil kesaksian keempat orang WNI tersebut dan melakukan pencarian terhadap tersangka pelaku penembakan, namun medan hutan belantara di sekitar lokasi kejadian turut menghambat proses pencarian tersangka.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Kebun Sawit, 2 Tewas
Pihak kepolisian Miri juga menambahkan bahwa luka di sekujur tubuh korban terjadi karena pelaku menggunakan senapan Lantak (senapan buatan) dengan peluru tabur yang mengakibatkan banyaknya luka tersebar di tubuh korban, dengan tiga peluru yang menembus tubuh korban di bagian dada yang berakibat fatal.
Saat ini jenazah korban masih disimpan di Rumah Sakit Umum Miri. Menurut Konjen Sigit, pihak majikan atau pemilik ladang di mana korban bekerja sedang mengurus proses pengiriman jenazah untuk dapat dimakamkan di kampung halamannya. (SDR)