JAKARTA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memproyeksi produksi minyak kelapa sawit dalam negeri masih akan stagnan di tahun ini, atau hanya tumbuh 3%.
Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono menuturkan produksi sawit di tahun ini diproyeksi mengalami pertumbuhan tipis dan tak terlalu signifikan. “Kalau lihat trennya, kami perkirakan tahun ini tetap ada kenaikan sedikit kira-kira 2-3%,” kata Mukti di Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Mukti menyebut produksi sawit di dalam negeri sulit untuk mencapai pertumbuhan dua digit, yang salah satunya disebabkan oleh tidak terealisasinya program peremajaan sawit rakyat (PSR). Adapun, reliasasi PSR disebut tidak sesuai target yang ditetapkan sekitar 150.000-180.000 hektare (ha) per tahun.
Baca Juga: Produksi CPO Agustus 2023 Menurun
Di samping itu, Gapki memandang industri sawit nasional juga menghadapi ketidakpastian hukum dan berusaha. Di antaranya terlalu banyak kementerian/lembaga yang mengatur dan/atau terlibat dalam industri sawit.
Menurut catatan GAPKI, ada 37 instansi yang terlibat dalam regulasi di industri sawit, termasuk sertifikasi yang melibatkan banyak kementerian/lembaga. Untuk itu, Mukti meminta agar regulasi terkait industri sawit dibuat melalui satu pintu.
“Ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi mau nggak mau kita harus punya kebijakan,” ujarnya.
Baca Juga: Produksi CPO Nasional Hanya 4 Ton/Hektar, PSR Kemitraan Dikebut
Adapun selama enam tahun terakhir, produksi minyak sawit dalam negeri relatif stagnan di kisaran 51,2 juta ton—54,8 juta ton. Padahal, konsumsi dalam negeri terus mengalami kenaikan.
Berdasarkan data GAPKI, konsumsi dalam negeri untuk sawit terus bergerak naik menjadi 45,22% terhadap produksi pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya di angka 42,32%. Bahkan, pada 2020, konsumsi minyak sawit dalam negeri hanya 33,63%.
Kenaikan konsumsi minyak sawit didorong oleh penggunaan biodiesel yang mencapai 11,44 juta ton pada 2024. Angkanya sudah melebihi penggunaan untuk pangan yang mencapai 10,2 juta ton.
Secara total, konsumsi minyak sawit dalam negeri mampu mencapai 23,85 juta ton pada 2024. Namun, total produksi minyak sawit relatif stagnan selama lima tahun terakhir, yakni di kisaran 51,2 juta-54,8 juta ton.
Jika menengok periode 2024, produksinya hanya mencapai 52,76 juta ton. Perinciannya, sebanyak 4,59 juta ton produksi Palm Kernel Oil (PKO), sedangkan 48,16 juta ton produksi CPO. (ANG)