PEKANBARU – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencanangkan sektor perkebunan kelapa sawit terbebas pekerja anak. Pencanangan gerakan sektor perkebunan kelapa sawit terbebas pekerja anak pada 2023 dilakukan di 16 provinsi yang memiliki luas perkebunan lebih dari 100 ribu hektare.
Dalam sambutannya secara virtual, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan keberadaaan industri kelapa sawit berperan penting dalam perekonomian nasional.
“Kelapa sawit merupakan komoditas ekspor yang sangat berpengaruh sehingga risiko kehadiran pekerja anak sangatlah mungkin terjadi,” kata Menaker Ida. Menaker Ida mengatakan untuk mengatasi persoalan pekerja anak di industri kelapa sawit harus dilakukan secara terencana dan terpadu.
Selain itu juga memperhatikan kepentingan terbaik untuk anak. Upaya penghapusan pekerja anak, lanjut Menaker Ida Fauziyah, bukanlah suatu hal yang mudah.
Menurutnya, butuh proses yang panjang dan berkelanjutan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat dan daerah, serikat pekerja atau serikat buruh, pengusaha, serta organisasi masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi pekerja anak.
“Ini berarti penguatan kolaborasi antara stakeholder sangat penting dalam mendukung visi Indonesia Bebas Pekerja Anak,” tegas Menaker Ida Fauziyah. Selain itu, pada momentum hari Dunia Menentang Pekerja Anak yang diperingati setiap 12 Juni,
Menaker Ida Fauziyah mengajak semua pihak untuk merumuskan program-program strategis sebagai langkah percepatan penanggulangan pekerja anak. “Peran aktif semua pihak sangat diperlukan dalam mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas, adil makmur dan sejahtera,” katanya. (PEN)