JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan pada 2023, pemanfaatan biodiesel untuk pasar domestik mencapai 12,2 juta Kilo Liter (KL). Jumlah tersebut melebihi target yang dipatok pada 2023 sebesar 10,65 juta KL, atau secara persentase mencapai 114,5%.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan pada tahun 2023 telah diluncurkan program mandatori biodiesel ke bahan bakar fosil dengan persentase mencapai 35% atau B35. Tahun 2023 sudah mencapai 12,2 juta KL.
“Untuk tahun 2024 ini kami menargetkan 12,5 juta KL,” ujar Arifin saat konferensi pers capaian Kementerian ESDM tahun 2023 di Jakarta, Senin (15/1/2024).
Dengan program mandatori biodiesel tersebut, Arifin mengatakan, telah memberi efek ekonomi yang besar bagi Indonesia. Pada 2023 terjadi penghematan devisa negara mencapai USD7,9 miliar atau sekitar Rp120,54 triliun.
“Devisa kita bisa hemat, karena kita bisa mengurangi importasi solar, termasuk crude, karena kita bisa campur dengan kita punya FAME,” cetus Arifin.
Efek ekonomi lain dari program mandatori biodiesel adalah terjadi peningkatan nilai tambah dari Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodiesel sebesar Rp15,82 triliun. Selain itu, terjadi penyerapan tenaga kerja yang sangat besar, yaitu lebih dari 11.000 partisipasi tenaga kerja off-farm, dan juga mencapai 1,5 juta pekerja on-farm.
Sementara itu, pemanfaatan dari program mandatori biodiesel juga terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, pada tahun 2020, sebanyak 8,4 juta KL. Kemudian naik menjadi 9,3 juta KL pada tahun 2021, dan pada tahun 2022 berada pada angka 10,45 juta KL.
Dikutip dari Kompas.com (8/9/2023), program penggunaan bahan bakar biodiesel yakni pencampuran bahan bakar nabati (BBN) dengan solar telah membuat Indonesia menghemat devisa impor cukup signifikan.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, penerapan program B30 telah membuat negara menghemat devisa mencapai USD8 miliar atau sekitar Rp122 triliun sepanjang 2022. Adapun B30 merupakan bahan bakar hasil percampuran antara 30% fatty acid methyl ester (FAME) dan 70% solar.
FAME merupakan minyak nabati turunan dari minyak sawit mentah. Maka, penghematan pun didapat dari pemanfaatan bahan bakar nabati sawit, sehingga Indonesia mampu mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) solar. Selain penghematan devisa, penerapan biodiesel juga berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 25 juta ton CO2 sepanjang tahun 2022. (ANG)