JAKARTA – Potensi lahan peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dapat dioptimalkan mencapai 1 juta hektare (ha) untuk penanaman padi gogo. Namun, dia menyampaikan setelah diverifikasi diperoleh lahan yang dapat ditumpangsarikan dengan padi gogo (padi lahan kering) seluas 540.000 ha.
“Hasil identifikasi Direktorat Jenderal Perkebunan tersedia potensi lahan PSR yang dapat dioptimalkan seluas 1 juta ha,” kata Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah dalam Rapat Koordinasi Nasional Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat di Jakarta, Selasa (5/2/2024).
Langkah tersebut merupakan implementasi Program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan atau yang biasa disebut Kesatria. “Program kesatria ini diharapkan memberi tambahan produksi 1 juta ton gabah kering panen (GKP),” ucap Andi dalam keterangan resmi di Jakarta.
Dia menerangkan Program PSR sejak 2017 hingga saat ini telah dilaksanakan di 21 provinsi dan 148 kabupaten/kota dan telah diterbitkan rekomendasi teknis peremajaan seluas 327.065 ha.
“Dengan realisasi tanam 218.272 ha yang tersebar di 21 provinsi sentra perkebunan kelapa sawit dan pada 2024 ini program PSR ditargetkan seluas 120.000 ha dengan target seluas 80.000 ha melalui jalur dinas dan 40.000 ha jalur kemitraan,” ucap Andi.
Andi menerangkan Program Tanam Padi Gogo di lahan perkebunan kelapa sawit dan kelapa tumpang sari tanaman pangan, merupakan kegiatan kolaborasi Direktorat Jenderal Perkebunan bersama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan pemangku kepentingan perkebunan baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar negara dan swasta.
Program ini, lanjut Andi, sebagai upaya mengoptimalkan lahan perkebunan sawit dan kelapa serta menambah penghasilan bagi pekebun selama masa peremajaan sawit dan kelapa.
Dia mengatakan dalam pelaksanaannya Direktorat Jenderal Perkebunan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, asosiasi dan seluruh pemangku kepentingan perkelapasawitan dan kelapa.
“Untuk duduk bersama berkoordinasi dan berperan aktif mencari solusi dari setiap tantangan dalam menyukseskan program Kementerian Pertanian yaitu peremajaan sawit rakyat akselerasi dengan program tanaman pangan, demi mewujudkan peningkatan produktivitas dan kualitas kelapa sawit dan ketahanan pangan,” kata Andi. (ANG)