Close Menu
Sawit Kita

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Pemerintah Minta GAPKI Tiru PTPN IV PalmCo Perkuat Dekarbonisasi

    13 Mei 2025

    Ini Respon Petani Sawit Soal Aturan DHE Sumber Daya Alam

    10 Mei 2025

    PASPI: Perang India-Pakistan Ancam Rantai Pasok Global

    9 Mei 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Sawit KitaSawit Kita
    • Home
    • Sawit

      Pemerintah Minta GAPKI Tiru PTPN IV PalmCo Perkuat Dekarbonisasi

      13 Mei 2025

      Ini Respon Petani Sawit Soal Aturan DHE Sumber Daya Alam

      10 Mei 2025

      PASPI: Perang India-Pakistan Ancam Rantai Pasok Global

      9 Mei 2025

      Kejagung Sita Rp6,8 Triliun di Kasus Duta Palma

      9 Mei 2025

      DBH Sawit Rp3,4 Triliun Dicairkan di Semester II/2023

      7 Mei 2025
    • Klinik

      Mengenal Tandan Partenokarpi dan Cara Pengendaliannya

      27 Februari 2025

      Apakah Pupuk Hayati Cocok untuk Sawit?

      30 November 2024

      Ini Manfaat Asam Humat untuk Tingkatkan Produksi Sawit

      25 November 2024

      Sekat Kanal di Lahan Gambut Tekan Emisi Gas Karbondioksida

      13 September 2024

      Ini Loh Fungsi Burung Hantu di Kebun Sawit

      11 September 2024
    • Pertanian

      Tak Hanya Sawit, Pemerintah Bakal Terapkan Pungutan Ekspor Kelapa

      29 April 2025

      Dihadang Tarif Trump, Ini Strategi Agar Kakao Indonesia Bisa Berjaya

      11 April 2025

      Tahun Ini Bulog Dapat Tugas Serap Jagung Petani 1 Juta Ton

      24 Maret 2025

      Tiga Strategi Kembangkan Budidaya Kelapa di Indonesia

      15 Maret 2025

      Jaga Ketahanan Pangan, Astra Agro Bantu Penanaman Benih Padi Gogo Seluas 100 Ha

      15 Maret 2025
    • Indepth

      Pemerintah Minta GAPKI Tiru PTPN IV PalmCo Perkuat Dekarbonisasi

      13 Mei 2025

      Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan, Kelapa Sawit Nihil Limbah

      4 Mei 2025

      DL Sitorus, Raja Sawit Pemilik 47.000 Ha yang Disita Negara

      1 Mei 2025

      Pemerintah Fokus pada Pengembangan Kelapa

      29 April 2025

      Seperti Apa Nilai Gizi Minyak Sawit?

      24 April 2025
    • Inovasi

      Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan, Kelapa Sawit Nihil Limbah

      4 Mei 2025

      Ini Desain Robot Pengumpul Brondolan Berbasis AI

      28 April 2025

      Meningkatkan Efisiensi Panen dengan Egrek Digital

      21 April 2025

      Nira Sawit Diyakini Beri Keuntungan Besar bagi Petani

      15 April 2025

      Ini Calon Bibit Sawit Lebih Tahan Kekeringan

      10 April 2025
    • Nasional

      Kejagung Sita Rp6,8 Triliun di Kasus Duta Palma

      9 Mei 2025

      Prabowo: Sawit Jadi Incaran Dunia

      7 Mei 2025

      Lahan PT Torganda Diserahkan ke Agrinas

      2 Mei 2025

      Ignasius Jonan Jadi Komisaris Grup Astra

      28 April 2025

      Satgas PKH Sita 47.000 Lahan Sawit DL Sitorus di Sumut

      24 April 2025
    • Kisah
    • Korporasi

      Pemerintah Minta GAPKI Tiru PTPN IV PalmCo Perkuat Dekarbonisasi

      13 Mei 2025

      Kejagung Sita Rp6,8 Triliun di Kasus Duta Palma

      9 Mei 2025

      Cisadane Sawit Raya Bidik Penjualan Rp1,3 Triliun

      7 Mei 2025

      Laba Bersih PTPN Group di Kuartal I/2025 Melonjak 1.032%

      6 Mei 2025

      Astra Agro Tebar Dividen Rp515,8 Miliar

      28 April 2025
    • Hilir

      Industri Hilir Sawit Juga Wajib Terapkan ISPO

      23 April 2025

      B40 Bukti Konsistensi BPDP Dukung Kemandirian Energi

      22 April 2025

      BPDP Dukung Pengembangan Bioenergi Berbasis Minyak Sawit

      17 April 2025

      Program PSR Dukung Kebijakan Mandatori Energi

      16 April 2025

      Nira Sawit Diyakini Beri Keuntungan Besar bagi Petani

      15 April 2025
    Button
    Sawit Kita
    Home » Beasiswa BPDPKS Wujudkan Mimpi Yesica Jadi Kenyataan
    Berita Terbaru

    Beasiswa BPDPKS Wujudkan Mimpi Yesica Jadi Kenyataan

    Alasan Yesica sederhana saja. Lantaran dari kecil sudah kenal sawit, dia ingin berkarir di perkebunan sawit saja.
    By Redaksi SawitKita22 Februari 20246 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Email WhatsApp
    Yesica Dwi Mariani
    Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp Copy Link

    JAKARTA – Langit di Bawen, Ungaran, Jawa Tengah awal Februari lalu masih kelihatan gelap. Jarum jam menunjukkan pukul 04:50 Wib. Udara dingin pun begitu berasa menembus kulit.

    Samar-samar, perempuan 18 tahun nampak berlari kecil dari belakang mess dosen menuju lapangan yang ada di bagian depan komplek seluas 16,5 hektare (ha) itu. Orang-orang di sana jamak menyebut komplek Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Stiper Edu Agro Tourism (SEAT). 

    Ini hari kelima Yesica Dwi Mariani berada di sana, bersama 149 orang mahasiswa program Diploma Satu lainnya. Mereka adalah mahasiswa Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) yang tergabung dalam gelombang kedua dari tiga gelombang.

    AKPY sendiri adalah ‘anak’ dari Instiper Yogyakarta. Yesica mengambil jurusan Pemeliharaan Kelapa Sawit di sana. 

    Selama 10 hari para mahasiswa ini mengikuti kuliah Learning Factory (LF) di Bawen tersebut. Tiap gelombang mendapat jatah waktu selama itu. 

    Lantaran angkatan 2023 beasiswa sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini berjumlah 450 orang, makanya mereka sengaja dibagi seperti itu. Masing-masing gelombang 150 orang.

    Di lapangan depan gedung utama komplek itu, Yesica bergabung dengan lima temannya. Sedari awal LF berlangsung, memang sudah dibagi seperti itu. Enam orang satu kelompok atau afdeling. 

    Selama 10 hari ini, masing-masing akan kebagian jatah menjadi Mandor Satu sekali dan menjadi Krani sekali pula. Sisanya menjadi karyawan. 

    Ragam yang mereka lakukan dari pukul 05:00 Wib hingga pukul 21:00 Wib nanti. Mulai dari apel, senam, ke lapangan, masuk kelas siang, hingga masuk kelas lagi pada malamnya. 

    “Kalau hari itu tugas kami di selter pembibitan, berarti posisi mandor saat itu ya mandor pembibitan. Maka dia harus menyampaikan apa saja pekerjaan kami di hari itu. Normanya berapa, outputnya berapa, semuanya disampaikan,” cerita anak kedua dari dua bersaudara ini, kemarin. 

    Habis senam pagi kata alumnus Agri Bisnis Tanaman Perkebunan SMK Negeri 1 Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim) ini, mereka kemudian berurutan ke gudang mengambil alat-alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan hari itu.

    “Jam 6.30 Wib, semua sudah harus di lapangan sesuai selternya. Kami bekerja hingga pukul 08:00 Wib. Habis itu makan pagi di lapangan itu,” ujarnya sebagaimana dikutip dari bpdpks.or.id. 

    Setengah jam waktu makan, lanjut lagi kerja hingga pukul 12:00 Wib. Sejam kemudian masuk kelas siang hingga pukul 15.30 Wib. “Selama kelas siang itu kami mengevaluasi kerja kami dari pagi hingga siang tadi. Termasuk administrasi dan pelaporan kerja hari itu,” terangnya. 

    Pukul 19:00 Wib, masuk kelas malam. Di sini Dosen Pendamping Lapangan (DPL) akan menyampaikan teknis pekerjaan yang akan dilakukan besok. Rencana Kerja Harian (RKH) besok, dibikin di situ. 

    “Aktifitas itu berlangsung hingga jam 20.30 Wib. Habis itu kita apel malam, baru istirahat. Saya terbiasa bangun jam 03:00 Wib. Biar enggak terburu-buru. Soalnya kalau mau mandi kadang kita harus antri,” ujar perempuan yang langganan juara kelas ini sewaktu di SMK Negeri 1 Muara Wahau ini tertawa.   

    Lantaran rutinitas begitu padat, di awal-awal kata Yesica, semuanya terasa sangat melelahkan meski beberapa hari kemudian, dia menjadi terbiasa. “Selama 10 hari aktifitas itu berjalan, kami enggak boleh pegang HP. Kalaupun ada yang ditugasi bawa HP, itu cuma untuk mendokumentasikan. HP-nya juga dimodeterbangkan,” katanya. 

    Tak pernah terbayangkan oleh Yesica akan menjadi mahasiswi beasiswa sawit. Soalnya, sebelum tamat sekolahpun, pikirannya sudah ingin bekerja di PT. Dharma Satya Nusantara (DSN) Group saja. Mengikuti jejak keluarga besarnya. 

    Ayahnya, Rinhard Agung Saharjo adalah karyawan pengawas pengangkutan TBS di perusahaan itu. Ibunya, Yasiroh, karyawan perawatan dan kakaknya Acep Devgianto Raharjo, karyawan panen. 

    Alasan Yesica sederhana saja. Lantaran dari kecil sudah kenal sawit, dia ingin berkarir di perkebunan sawit saja. Mau lanjut kuliah, perempuan kelahiran Kebumen, Jawa Tengah ini enggak tega pula terus-terusan membebani orang tuanya. 

    Itulah makanya setelah tamat sekolah, dia memberanikan diri datang Learning Center (LC) perusahaan itu untuk menanyakan lowongan kerja apa yang ada. Syukur-syukur ada lowongan mandor.

    Sebab menurut Yesica, ijazah yang sudah dia kantongi, bisa kok diganjar dengan jabatan mandor. Yesica tak sungkan datang ke sana lantaran sedari umur 4 tahun diboyong ayahnya dari Kebumen, dia sudah terbiasa dengan suasana di sana.

    Kebetulan mereka tinggal di salah satu afdeling di perusahaan itu. “Kenapa enggak kuliah saja Yes? Kan ada program beasiswa sawit. Coba saja dulu, mana tahu lulus,” petugas di LC itu memberi saran. 

    Lantaran masih asing dengan bahasa-bahasa beasiswa, Yesica menganggap kalau informasi beasiswa sawit itu hoax saja. Apalagi selama ini, Yesica enggak tahu apa itu BPDPKS.

    Tapi setelah dikasih brosur, barulah Yesica percaya. Singkat cerita, Yesica pun mendaftar online. Pilihan pertama adalah Instiper, lalu AKPY, LPP Yogya hingga Politeknik CWE. 

    Perempuan cantik ini pun sengaja menempuh perjalanan 15 kilometer dari rumahnya di kebun ke SMK Negeri 1, demi dapat sinyal bagus. “Kebetulan di sekolah wifi-nya sudah ada,” kenangnya.

    Jelang pengumuman, sempat juga kepikiran oleh Yesica untuk tetap lanjut melamar kerja di DSN kalau enggak lulus. “Alhamdulillah ternyata lulus. Orangtua saya senang sekali. Apalagi besiswa ini benefitnya sangat banyak. Full pembiayaan. Mulai dari transport berangkat dan pulang, biaya hidup, uang buku, ditanggung. Terus, bisa pula magang di perusahaan besar,” katanya.

    Awal September 2023, Yesica pun siap-siap terbang ke Kulon Progo, Yogyakarta. Tiket pesawat Super Air Jet sudah dia kantongi. 

    Ini kali pertama dia menumpangi ‘burung besi’. Sendirian pula. Orang tuanya hanya mengantar sampai di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Di Kulon Progo, jemputan dari Kampus AKPY ada.  “Hanya saya sendiri dari Kutai Timur. Lalu ada pula 1 orang dari Kutai Barat,” ujarnya. 

    Baru tiga bulan belajar di Kampus AKPY di kawasan Jalan Petung No.2, Papringan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta, Yesica sudah dinyatakan pula lulus menjadi karyawan PT. Astra Agro Lestari Tbk. Menjadi mandor. 

    Yesica memilih Astra dan tak ikut test di Karya Mas lantaran dia mendapat cerita kalau kebun perusahaan ini ada juga di Kaltim. “Mana tahu saya kelak magang dan sekaligus menjadi karyawan di sana. Bisa lebih dekat pula kalau mau pulang ke rumah orang tua,” dia berharap.  

    Layaknya perempuan seusia Yesica, berat juga berpisah dari orangtua. “Tapi lantaran saya punya mimpi, saya yakin orangtua akan mendukung. Saya mohon doa orangtua saya biar semuamya lancar,” lirih suara perempuan ini terdengar. 

    Lantaran sudah jelas akan bekerja di mana, Yesica pun makin semangat untuk menuntaskan tugasnya hingga lulus. “Saya akan belajar lebih serius, pelajari semua teknis yang nanti dibutuhkan di perkebunan sawit. Jadi nanti pada saat keberangkatan magang, saya benar-benar telah siap bekerja di sana,” tekadnya.  

    Sebagai Ketua Pelaksana LF, Hartono rupanya sudah mengamati gerak-gerik Yesica. Di mata dosen senior yang juga praktisi ini, Yesica adalah sosok yang rajin dan cekatan. “Anaknya cerdas. Bikin Power Point, bikin Excel, bikin laporan, pintar dia,” ujar lelaki 53 tahun ini memuji. (ANG)

    Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta Beasiswa BPDPKS Gadis cantik Kutai Timur Mimpi Yesica
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp
    Redaksi SawitKita
    • Facebook

    Related Posts

    Berita Terbaru

    Pemerintah Minta GAPKI Tiru PTPN IV PalmCo Perkuat Dekarbonisasi

    13 Mei 2025
    Berita Terbaru

    Ini Respon Petani Sawit Soal Aturan DHE Sumber Daya Alam

    10 Mei 2025
    Berita Terbaru

    PASPI: Perang India-Pakistan Ancam Rantai Pasok Global

    9 Mei 2025
    Top Posts

    Satgas PKH Sita 47.000 Lahan Sawit DL Sitorus di Sumut

    24 April 202528,084 Views

    Ini Perbedaan Antara Pupuk Phonska dan Phonska Plus

    15 November 20238,702 Views

    Pupuk Dolomit untuk Sawit, Cocokkah?

    13 Juni 20237,378 Views

    Genggam Aset Rp42,6 Triliun, Sinar Mas Jadi Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia

    31 Oktober 20232,960 Views

    POME, Limbah Cair Sawit yang Berpotensi Jadi Sumber Energi Terbarukan

    11 September 20232,367 Views
    Stay In Touch
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • WhatsApp
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    Facebook Instagram X (Twitter) LinkedIn Telegram WhatsApp
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    © 2025 SawitKita. Made by MR.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.