NUSA DUA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mendukung upaya CV. Smart Batik Indonesia dalam mengembangkan kerajinan batik berbasis sawit. Hal ini terlihat dari kunjungan Ketua Umum GAPKI Eddy Martono ke booth Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023 di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Jumat (3/11/2023).
Di booth BPDPKS ini dipamerkan berbagai produk berbahan baku kelapa sawit. Satu di antaranya yakni kain batik yang menggunakan malam berbasis sawit.
Batik sawit tersebut diproduksi oleh CV. Smart Batik Indonesia, usaha kecil dan menengah (UKM) binaan BPDPKS. Pada acara ini, UKM asal Kota Yogyakarta ini ikut menampilkan dan mempromosikan hasil karyanya, yaitu batik tulis malam sawit. Saat ini, Smart Batik menjadi salah satu mitra BPDPKS untuk mengembangkan industri batik sawit.
CEO Smart Batik Indonesia, Miftahudin Nur Ihsan menyampaikan bahwa saat ini perusahaan menggunakan malam sawit untuk memproduksi semua produk batik tulisnya. “Kami juga sedang melakukan riset untuk menggali potensi pewarnaan alami dari komponen tanaman sawit,” katanya.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono menyambut baik apa yang dilakukan Ihsan dengan turut serta menggunakan produk turunan sawit dalam industri batiknya.
Menurut Eddy, hal ini dapat mendorong hilirisasi industri sawit dalam negeri sekaligus menunjukkan potensi lain dari tanaman sawit yang dapat digunakan untuk berbagai industri lain.
Eddy berharap agar Ihsan terus konsisten untuk mengembangkan industri batik sawit dan mengenalkan produk batik sawit yang lebih ramah lingkungan karena menggunakan malam dari komponen sawit yang dapat mensubstitusi parafin.
“GAPKI juga akan terus mendukung dan mendorong karya-karya anak bangsa yang berkaitan dengan sawit seperti ini,” kata Eddy Martono. (SDR)