JAKARTA – Saham emiten sawit apa yang layak dilirik pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini? Salah satu emiten yang layak dilirik, dari analisis Tim Analis Pasar Modal SawitKita, adalah saham PT Sampoerna Agro Tbk. Saham berkode SGRO layak dikoleksi untuk investasi jangka menengah dan panjang.
Secara fundamental, kinerja operasional SGRO hingga kuartal ketiga tahun ini cukup positif. Kinerja operasional yang baik akan menopang kinerja keuangan perusahaan yang baik pula.
“Produksi minyak sawit kami pada kuartal ketiga tahun ini akan lebih baik dibandingkan dua kuartal sebelumnya,” kata Head of Investor Relations SGRO Stefanus Darmagiri kepada wartawan seperti dikutip dalam aplikasi RTI, pekan lalu.
Meskipun diterpa isu penyegelan lahan di salah satu kebunnya, namun sepertinya tidak menjadi kekhawatiran bagi para investor. Harga saham SGRO yang ditutup pada level Rp 2.060 pada penutupan perdagangan Jumat (13/10), masih berpotensi untuk naik lebih tinggi.
Analisis SawitKita, PER (price earning ratio) atau perbandingan antara harga saham dengan laba bersih, saham SGRO yaitu 8,82 atau lebih murah dibandingkan PER emiten sawit lain. Misalnya PER saham AALI (Astra Agro Lestari) yaitu 18,98, PER saham SSMS (Sawit Sumber Mas Sarana) yaitu 24,03, dan saham JARR (Jhonlin Agro Raya) yang PER-nya sangat tinggi (mahal) yaitu 33,55.
Price earning ratio (PER) adalah rasio yang digunakan untuk menilai mahal murahnya saham berdasarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih. Laba bersih dalam hal ini adalah laba bersih per saham . Price earning ratio yang tinggi mengindikasikan investor mengharapkan pertumbuhan laba bersih yang tinggi dari perusahaan. Price earning ratio yang tinggi pada saham dapat diinterpretasikan sebagai saham yang mahal jika pada periode waktu mendatang perusahaan tidak mampu meraih laba bersih yang lebih tinggi. (LIA)