MAKASSAR – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memusatkan pameran produk usaha kecil menengah dan koperasi (UKMK) Sawit di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. BPDPKS merupakan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Kegiatan bertema “Semarak UKMK Sawit Makassar 2024” itu diikuti sebanyak 16 UKMK binaan BPDPKS di Indonesia ini digelar 1-3 Agustus 2024 di Mall Trans Makassar.
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS Kabul Wijayanto mengemukakan kegiatan ini untuk mempromosikan kegunaan kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini sekaligus sebagai promosi potensi pengembangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis produk UKMK sawit dan turunannya.
Baca Juga: BPDPKS Gelar Semarak UMKM Sawit di Medan
“Kita mendorong UKMK bertambah secara kuantitas dan kualitas melalui kegiatan ini serta UKMK hadir menyampaikan kiat-kiatnya dalam pemanfaatan kelapa sawit dan turunannya,” kata Wijayanto.
Dia menjelaskan melalui kegiatan Semarak UKMK, kata kuncinya ialah berdaya dan berjaya melalui pemanfaatan komoditas sawit dari segi ekonomi, aspek sosial, kemandirian, ketahanan energi maupun ketahanan pangan.
Kendati kalangan UKMK juga memiliki tantangan, seperti dari sisi SDM, ilmu pengetahuan yang mereka terima, terkait managemen dan produk, kemudian pemasarannya yang harus memanfaatkan digitalisasi melalui media sosial, e-commerce dan sebagainya.
“Kita harap masyarakat Sulsel maupun UKMK yang hadir di sini bisa memanfaatkan kegiatan ini. Apalagi pertama kali digelar di Pulau Sulawesi dengan harapan UKMK semakin banyak, tumbuh UKMK baru, memberikan inovasi dan kreasi dari bahan kelapa sawit,” ujar Kabul.
Baca Juga: BPDPKS Apresiasi Perkembangan Batik Berbahan Kelapa Sawit
Menurutnya, masyarakat Indonesia harus bersyukur karena Indonesia menjadi negara dengan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Luas lahan kelapa sawit di Indonesia saat ini sebesar 16,8 juta hektare (ha). Kebun sawit di Sulawesi Selatan berada di Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara.
Sementara penghasil sawit terbesar di Pulau Sulawesi dimulai dari Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan selanjutnya Sulawesi Selatan.
Pemilik UKMK Rumah Tamadun binaan dari Asosiasi Samade dari Riau Hendra Dermawan mengaku masyarakat Sulsel, khususnya Kota Makassar sangat antusias dengan kehadiran pameran hasil produk sawit, sebab produk kriya dari limbah sawit yang dipamerkan cukup diminati pengunjung. “Kita baru buka beberapa jam dan sudah banyak yang habis,” tambah Hendra.
Hendra menjajakan produk olahan limbah sawit, seperti tas, tempat tissue, tempat pulpen dari lidi sawit, lilin aromaterapi dari minyak jelantah sawit, teh sawit dan sebagainya.
Hendra menyebut, kehadirannya bukan sebatas mempromosikan produknya, tetapi ikut mengedukasi masyarakat bahwa sawit memiliki banyak manfaat yang bernilai ekonomis. “Ini bagian dari promosi memberikan pemahaman baru terkait sawit baik untuk ekonomi bangsa. Tidak berdampak deforestasi, namun reforestasi,” ujar dia menjelaskan. (ANG)