PALANGKARYA – Satu lagi inovasi berbasis teknologi dari dari dunia perkebunan. Kali ini datangnya dari Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah. Sebagai salah satu daerah yang memiliki lahan perkebunan sangat luas, terutama perkebunan kelapa sawit, integrasi semua data mutlak dibutuhkan. Apalagi di era sekarang, data adalah harta paling berharga.
Agar integrasi data perkebunan lebih akurat dan mudah dilakukan, satu-satunya jalan adalah mengembangkan aplikasi digital. Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah menyebutnya platform. Namanya Platform SIPKEBUN atau Sistem Pelaporan Perkembangan Usaha Perkebunan. Sudah dikembangkan sejak 2015, tapi baru dirilis 16 Mei 2023 di Palangkaraya.
“Aplikasi ini bertujuan mengintegrasikan data dan peta semua perkebunan, sebagai wadah untuk memperkuat database komoditas perkebunan,” kata Plt Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah, Rizky Ramadhana Badjuri. Komoditas perkebunan dari Kalimantan Tengah cukup beragam, yang utama tentulah kelapa sawit. “Ini bentuk komitmen usaha perkebunan berkelanjutan,” katanya.
Ada 100 orang yang hadir dalam launching Platform SIPKEBUN ini. Mereka berasal dari kepala dinas perkebunan seprovinsi Kalimantan Tengah, perusahaan perkebunan yang memiliki lahan di Kalimantan Tengah, dan para pemangku kepentingan lain. Merekalah yang nantinya akan menggunakan platform ini. Makanya, mereka harus dilatih suapaya terampil menggunakan platform SIPKEBUN.
Aplikasi SIPKEBUN sebenarnya sudah mulai dikenalkan dan diujicoba seka 2015. Pengenalan pertama melalui program sertifikasi yurisdiksi bersama dengan Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Barat dan Gunung Mas. Aplikasi terbaru sudah mengakomodasi beberapa penyesuaian untuk mempermudah pelaporan usaha perkebunan kelapa sawit berbasis online.
“Sekarang aplikasi SIPKEBUN telah selesai dikembangkan dan siap diterapkan di Kalimantan Tengah,” katanya. Aplikasi SIPKEBUN merupakan satu bentuk inovasi dan transformasi dalam pelayanan publik dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk mendorong kemajuan usaha bidang perkebunan yang berkelanjutan. (AM)