JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan apresiasi kepada wilmar dan petani plasma kelapa sawit yang telah menjalankan program kemitraan sejak 1993 sampan sekarang. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan program kemitraan ini terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit.
“Dengan kemitraan ini produktivitas petani meningkat. Saat ini sudah naik dua kali lipat, dan akan menjadi tiga kali kalau sudah produktif. Tentu ini akan mensejahterakan petani,” kata Mahendra dalam kunjungan ke PT Tania Selatan (Wilmar Group) di Desa Purwo Asri, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan pada 2 Agustus 2023.
Selain kesejahteraan petani, perekonomian daerah juga tumbuh positif seiring dengan tingkat kemampuan ekonomi mereka. Karena itu, skala kemitraan diharapkan dapat diperbesar supaya jangkauannya semakin luas. Perusahaan lain diharapkan bisa mencontoh sukses ini. “Skalanya sudah besar. Ini sudah bagus dan tinggal dilanjutkan,” tutur dia.
Menurut Mahendra Siregar, kelapa sawit telah menjadi komoditas penentu dan penopang perekonomian Indonesia. Saat ini, komoditas sawit menjadi andalan bagi neraca perdagangan nasional dengan kontribusi mencapai 13,5 persen terhadap ekspor nonmigas dan 3,5 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Dengan kontribusi sebesar ini, OJK akan meningkatkan akses keuangan bagi petani sawit dengan skema pembiayaan berkelanjutan dan menopang tiga pilar sustainable finance, yaitu peningkatan kesejahteraan, melindungi lingkungan hidup, dan untuk pertumbuhan.
“OJK bersama stakeholder terkait akan terus mendukung petani sawit untuk mendapatkan akses pendanaan dengan lebih mudah, mendorong pengelolaan proses perkebunan dan penjaminan kualitas produk sehingga produktivitas petani sawit dapat terjaga,” katanya.
Sementara itu, Plantations Head Wilmar Simon Siburat mengatakan luas lahan perkebunan sawit masyarakat (plasma) binaan perusahaan di Sumatera Selatan sekitar 13 ribu hektare (ha) dengan 6.431 kepala keluarga (KK). Pihaknya berkomitmen mendorong petani plasma dalam meningkatkan produksinya melalui replanting.
“Kami dorong mereka agar menggunakan bibit sawit unggulan serta perawatan yang baik dan benar. Sehingga produksinya bisa enam sampai delapan ton per hektar pada tahun pertama,” katanya.
Untuk replanting pihaknya mendorong petani menggunakan bibit unggul yang diproduksi PT Tania Selatan. Selain itu, plasma juga didampingi dalam perawatan dan pemupukan supaya hasilnya maksimal. “Kami bantu petani agar bisa terus berkembang,” katanya. (PEN)