JAKARTA – PT Enggang Alam Sawita, perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan beralih kepemilikan setelah bos PT Bayan Resources, Tbk, Tuck Kwong melalui Bayan Resources dan PT Bayan Energy mengambilalih 100% saham PT Enggang Alam Sawita senilai Rp 105,15 miliar pada akhir Agustus 2024 yang lalu.
“Pada 30 Agustus 2024, telah ditandatangani perjanjian pembelian saham antara perseroan, Bayan Energy, PT Berau Utama Berkatsetia, dan NPC Resources Berhad, di mana disepakati perseroan dan perusahaan terkendalinya, Bayan Energy mengambilalih saham Enggang Alam Sawita dari pemegang sahamnya, PT Berau Utama Berkatsetia masing masing sebesar 99% dan 1%,” kata Direktur Bayan Resources Jenny Quantero dalam keterangan tertulis pada pada Selasa, 3 September 2024.
Baca Juga: Biar Riset Sawit Aplikatif, Ini yang Dilakukan BPDPKS
Enggang Alam Sawita merupakan perusahaan perkebunan di lahan yang bersebelahan dengan konsesi tambang beberapa anak usaha Bayan Resources. “Transaksi ini bertujuan untuk keperluan investasi dan juga untuk menunjang kelancaran atas kegiatan operasional grup usaha perseroan, dengan adanya penguasaan terhadap area konsesi tambang dan lahan perkebunan,” katanya. Selain akuisisi, Bayan juga memberikan pinjaman kepada Enggang Alam Sawita sebesar Rp 159,27 miliar.
Menurut Jenny, akuisisi ini akan menjamin kelancaran atas kegiatan operasional dari Bayan Group dan tidak ada dampak material yang merugikan, yang ditimbulkan terhadap perseroan dengan pengambialihan saham Enggang Alam Sawita, baik terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan keberlangsungan usaha perseroan.
Sebagaimana ktia ketahuai, Low Tuck Kwong merupakan pemilik Bayan Resources. Dia salah satu orang terkaya nomor empat di Indonesia yang baru saja menghibahkan 7,33 miliar (22%) saham Bayan Resources (BYAN) kepada anaknya, yakni Elaine Low. Total kekayaan Low Tuck Kwong mencapai US$ 23,9 miliar (sekitar Rp 372,4 triliun). (NYT)