JAKARTA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mendapatkan penghargaan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terbaik pertama untuk kategori Pemenang Co-Exhibitor Hannover Messe 2023.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman pada acara “Apresiasi Resilience and Sustainable Industry” di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Dirut BPDPKS Eddy Abdurrachman mengaku bersyukur dengan penghargaan ini. Menurutnya, penghargaan terbaik pertama kategori Co-Exhibitor Hannover Messe 2023 dari Menteri Perindustrian dalam acara apresiasi Resilience and Sustainable Industry ini diharapkan bisa berlanjut dengan kesuksesan dan keberhasilan-keberhasilan yang lain.
Diketahui, Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) yang didukung oleh BPDPKS menjadi bagian co-exhibitor Hannover Messe 2023. Indonesia menjadi official partner country di Hanover Messe 2023, Jerman, yang digelar pada 17-21 April 2023 lalu.
Kesempatan ini, kata Eddy Abdurrachman menjadi momentum yang baik bagi Indonesia sebagai ajang branding internasional, terutama di sektor industri kelapa sawit. Industri kelapa sawit merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia yang pada 2022 memberikan nilai ekspor nonmigas sebesar 13,5% atau setara dengan USD39 miliar.
“Potensi kelapa sawit Indonesia yang begitu besar untuk pangan maupun energi, ikut ditampilkan pada ajang pameran tersebut oleh DMSI yang menjadi bagian co-exhibitor dengan didukung oleh BPDPKS,” katanya.
Industri kelapa sawit berpartisipasi dan mendukung pemerintah dalam pameran Hannover Messe 2023. Hadir beberapa organisasi kelapa sawit Indonesia yang ikut bergabung dengan DMSI sebagai co-exhibitor, yaitu Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Aprobi (Aspsiasi Produsen Biofuel Indonesia), Apolin (Asosiasi Produsen Oleokimia Indonesia), dan Maksi (Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia) serta mengajak lembaga pendidikan/riset dari pusat rekayasa katalis ITB.
Tujuan keikutsertaan industri kelapa sawit Indonesia dalam pameran ini tak lain, kata Eddy Abdurrachman yakni menunjukkan kepada dunia, khususnya masyarakat Uni Eropa, tentang manfaat kelapa sawit untuk produk pangan dan energi terbarukan serta pengelolaan kelapa sawit Indonesia yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Sementara itu, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita berharap, agar para penerima penghargaan dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak. “Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kontribusi luar biasa para pelaku industri yang telah berdedikasi untuk membangun fondasi industri nasional yang kuat dan berkelanjutan. Semoga keberhasilan mereka dapat menjadi pendorong bagi yang lain untuk mengikuti jejak yang positif,” paparnya.
Penyelenggaraan Apresiasi “Resilience and Sustainable Industry” ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor dari kalangan lembaga pemerintah, nonpemerintah, tenaga ahli, dan akademisi pada tahapan penjurian dan penetapan rekomendasi pemenang.
“Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada para tim teknis dan panelis yang beranggotakan dari berbagai kalangan, atas perhatian dan kerja samanya sepanjang proses penyelenggaraan apresiasi,” imbuhnya.
Menurut Agus, momentum pemberian apresiasi ini, juga merupakan aksi nyata para pelaku industri dalam mendukung terwujudnya pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Karena itu, penyelenggaraan apresiasi ini diharapkan pula mampu menjaga komitmen dan kontribusi untuk bersama-sama mewujudkan industri yang tangguh dan berkelanjutan serta ketaatan terhadap pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perindustrian,” tegasnya. (SDR)