JAKARTA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ‘menantang’ mahasiswa mengajukan proposal riset komoditas sawit. Tantangan ini disampaikan dalam webinar Call for Proposal pekan lalu yang diikuti oleh 900 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Panggilan untuk riset ini dikemas dalam Program Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa Tahun 2023. Kegaitan tahunan ini terbuka untuk mahasiswa Diploma dan Sarjana. Proposal riset yang lolos akan didanai oleh BPDPKS untuk melakukan penelitian.
“Riset menjadi penggerak perubahan suatu bangsa sehingga dapat mengantarkan bangsa tersebut mandiri dan maju,” kata Pelaksana Harian Direktur Utama Zaid Burhan Ibrahim dalam pembukaan webinar. Hasil riset nantinya diharapkan tidak hanya di atas kertas, namun dapat diwujudkan dan memiliki nilai ekonomis sehingga bermanfaat untuk banyak kalangan.
Menurut Zaid Burhan, salah satu program yang ditugaskan kepada BPDPKS adalah memberikan bantuan pendanaan untuk penelitian dan pengembangan. Melalui Program Grant Riset Sawit BPDPKS berupaya mendukung lembaga litbang pemerintah maupun swasta melakukan riset dan pengembangan melalui inovasi.
Dukungan dana riset sawit diberikan kepada peneliti yang berada di bawah lembaga litbang dan mahasiswa. Hasil riset dan pengembangan diharapkan dapat mendukung kemajuan industri sawit berkelanjutan dan ramah lingkungan serta dapat menjadi naskah akademis mendukung kebijakan pemerintah. “Dan upaya meng-counter isu negatif kelapa sawit,” katanya.
Dalam webinar ini, anggota tim penilai LombaRiset Mahasiswa, Dr. Aiyen Tjoa menyampaikan materi tentang Global Sustainability Palm Oil Campaign based on Research dan Development. “Semua tantangan komoditas sawit harus direspon dengan hasil riset yang mumpuni,” katanya.
Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS, Arfie Thahar memaparkan Mekanisme dan Tata Cara Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa. Lomba riset kelompok mahasiswa ini diberikan waktu penelitian sekitar 6-8 bulan dengan dana maksimal Rp 20 juta. Ini yang membedakan dengan Grant Riset Sawit yang biasa diikuti para doset dan peneliti yang butuh riset hingga 3 tahun.
BPDPKS sendiri sudah menggelar Grant Riser Sawit sejak 2015. BPDPKS telah mendanai 293 kontrak perjanjian kerjasama dengan 78 lembaga litbang dan 80 riset mahasiswa dengan keterlibatan 950 orang peneliti dan 383 orang mahasiswa.
Publikasi hasil riset telah dilakukan melalui jurnal nasional maupun internasional, penyusunan buku dan registrasi paten untuk melindungi HaKI. Publikasi ilmiah yang dilaporkan mencapai 243 jurnal dan telah didaftarkan sebanyak 50 paten serta terdapat 7 buku yang telah dicetak.
Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa telah dilaksanakan BPDPKS sebanyak empat kali yakni tahun 2016, 2018, 2020, dan 2022. Pemenang lomba mendapatkan apresiasi berupa tropi dan uang Rp 50 juta untuk pemenang pertama, Rp 35 juta untuk pemenang kedua, dan Rp 25 juta untuk pemenang ketiga.
Call for Proposal Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa sampai 31 Agustus 2023. Calon peserta dapat membuat akun dengan melengkapi data diri dan mengunggah proposalnya pada https://lombariset.bpdp.or.id/. Ayo, mahasiswa jangan ragu terima tantangan ini. (PEN)