PEKANBARU – Program E-Plantation diproyeksikan menjadi andalan PT Perkebunan Nusantara V dalam menyiapkan Palm Co, anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III. Sampai saat ini, inovasi digital untuk memperkuat PalmCo sudah mencapai fase integrasi dan ditargetkan rampung tahun 2023 ini.
“Kita sudah on track menuju integrasi penuh digitalisasi dan ditargetkan tahun ini terwujud,” kata Direktur Utama PTPN V Jatmiko Santosa di Pekanbaru, akhir Mei 2023. Integrasi program digitalisasi ini mencakup penerapan Geospatial Based, Internet of Things, enterprise resource planning (ERP Based), Mobile & Web Apps Based.
Jatmiko mengatakan digitalisasi tidak dapat dihindari untuk mampu bersaing dan menghadapi perubahan di masa mendatang. “Bergerak menuju 4.0 adalah keniscayaan yang tak mungkin dihindarkan,” katanya.
Saat ini PTPN V dalam fase menerapkan semi integrasi E-Plantation yang meliputi dashboard berbasis Web GIS fase II, computerized maintenance management system, partial integration SAP dan inisiatif digtal lainnya. Transformasi digital adalah program unggulan yang dilakukan Jatmiko sejak memimpin PTPN V pada 2019 lalu.
Digitalisasi di PTPN V diawali dari penguatan infrastruktur dan implementasi parsial pada 2020. Lalu PTPN V mulai menerapkan pemantauan produksi melalui aplikasi, penggunaan geospasial, penerapan Millena atau Mill Excellence Indicator, serta penggunaan Block Score Card/Nusalima Block Excellence. Setahun berselang, digitalisasi merambah produksi pemasaran dan keuangan.
“Saya ingin membangun awareness digitalisasi ke teman-teman PTPN V,” ujarnya. Karena itu, semua aplikasi yang telah dibangun akan diintegrasikan secara bertahap, hingga pada 2023 ini integrasi sistem digital PTPN V terutama sistem yang menjadi prioritas dapat tercapai.
Transformasi digital ternyata membuahkan hasil positif. Karyawan terdorong untuk bekerja lebih efisien dan lebih cerdas. Kinerja keuangan pun jadi jauh lebih baik. Kualitas kebijakan dan keputusan yang diambil juga lebih baik yang disertai peningkatan pendapatan perusahaan.
Pada 2020, PTPN V mencatat laba bersih Rp 417 miliar dan merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah kala itu. Setahun berikutnya, perusahaan kembali mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah mencapai Rp 1,31 triliun pada 2021 serta Rp1,52 triliun pada 2022.
Transformasi digital yang terbukti berdampak positif terhadap perusahaan ini nantinya dapat menjadi tulang punggung PalmCo. Anak perusahaan sub-holding ini merupakan gabungan dari 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara.
Sub-holding PalmCo gabungan dari PT Perkebunan Nusantara III, V, VI dan XIII. Sedangkan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV akan bergabung ke dalam PTPN I atau Supporting Co. “Program ini bagian dari transformasi menyeluruh BUMN Perkebunan,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Muhammad Abdul Ghani. (PEN)