MAKASSAR – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya mendongkrak produksi sawit di Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satu upaya mendorong SDM Sulsel yakni dengan pemberian 300 beasiswa Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit atau (SDMPKS) 2024.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan beasiswa ini diberikan kepada lulusan setingkat SMA untuk melanjutkan pendidikan, khususnya bagi mereka yang terlibat langsung dalam industri kelapa sawit.
“Ini bukti komitmen pemerintah dalam mengembangkan SDM yang berkualitas di sektor perkelapasawitan Indonesia. Ini merupakan beasiswa yang dirancang untuk menghasilkan SDM unggul di bidang kelapa sawit,” kata Andi Nur Alam Syah seperti dikutip Antara, Selasa (28/5/2024).
Program pendidikan ini bertujuan untuk menciptakan lulusan terbaik yang dapat memperkuat industri kelapa sawit di Indonesia agar dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan dalam pengembangan sawit Sulsel, pihaknya juga telah bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 8 yang fokus program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Sulsel yang telah terlaksana sejak 2018.
Pengembangan sawit di Sulsel dalam bentuk kegiatan PSR dengan sumber pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dilakukan di dua kabupaten, yaitu Luwu Timur dan Luwu Utara.
Berdasarkan data laporan monitoring progres PSR Provinsi Sulsel, di Kabupaten Luwu Timur tercatat total luas lahan 3.769,29 ha dan total luas tanam 3.295,89 ha. Sementara di Kabupaten Luwu Utara tercatat total luas lahan 4.109,93 ha dan total luas tanam 3.870,44 ha.
Menurut statistik Data Tetap 2022, tanaman sawit tersebar pada 12 kabupaten di Sulsel dengan total luas tanam 34.677 ha, yang terdiri dari tanaman belum menghasilkan (13.809 ha), tanaman menghasilkan (24.646 ha), dan tanaman rusak/tidak menghasilkan seluas 1.732 ha. Dari kondisi ini diperoleh produksi sejumlah 101.073 ton dengan rata-rata 4.101 kg/ha. (SDR)