JAKARTA – Musim Mas Group menargetkan jumlah perempuan lebih banyak yang dapat mengikuti Women Smallholders Program sebagai langkah meningkatkan taraf hidup petani swadaya kelapa sawit. Hal ini disampaikan oleh Project Leader Women Smallholders Program Musim Mas, Linda Wati dalam Training-of-Trainers (ToT) Kader Pelatihan Nutrisi dan Kesehatan Women Smallholders Program di Pekanbaru pada 9-11 Januari 2024.
“Kami ingin menjadikan program ini berkelanjutan dan berdampak luas,” kata Linda Wati di Jakarta pada 29 Januari 2024. Tahun lalu, Woman Smallholders Program diikuti oleh 500 petani perempuan dan istri petani. Para pelatih yang mengikuti pelatihan di awal 2024 ini menjadi agen perubahan di dalam komunitas masyarakat. Salah satu isu penting yang terus dikembangkan adalah masalah nutrisi dan kesehatan keluarga.
Training-of-Trainers selama tiga hari ini diikuti oleh 30 peserta dari Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu, Provinsi Riau. Mereka dipilih berdasarkan kesediaan menjadi kader pelatih Women Smallholders Program yang diukut dari perubahan kesehatannya, dan komitmen untuk menerapkan pola hidup sehat pada diri sendiri dan keluarga. “Mereka kami siapkan menjadi pelatih istri petani yang tergabung di asosiasi petani binaan Musim Mas.
Linda Wati mengatakan peran perempuan di perkebunan, khususnya kelapa sawit, sangat penting. Selain pekerjaan domestik, mereka juga membantu mengelola kebun, melakukan fungsi sosial di masyarakat melalui kegiatan setempat. Dampak pelatihan dan keberadaan para kader dan agen perubahan ini tampak nyata yang diukur dari perubahan pola hidup petani yang semakin sehat.
Salah satu peserta pelatihan kader pelatih ini, Ibu Rizka mengatakan manfaat yang didapat dari program ini cukup positif. “Saya dapat melakukan perubahan yang lebih baik di dalam keluarga,” kata peserta dari Kabupaten Pelalawan ini. Salah satu perubahan mendasar yang dirasakan adalah pola makan yang berdampak positif pada kesehatan. “Saya bisa membantu suami mengurangi kebiasaan merokoknya,” katanya.
Materi pelatihan untuk para kader ini diberikan oleh dua akademisi Universitas Sumatera Utara yakni Dr. Fotarisman Zaluchu dan Dr. Putri C. Eyanoer dengan materi yang berbeda. Dr. Putri berfokus pada masalah nutrisi dan kesehatan keluarga. Sedangkan Dr. Fotarisman mengajarkan materi metode pelatihan untuk para kader pelatih. (PEN)