JAKARTA – Musim Mas Group membuka peluang kolaborasi dengan petani swadaya melalui program Pemberdayaan Petani Swadaya Musim Mas. Peluang ini dipaparkan dalam Sesi Berbagi Pengalaman: Program Pemberdayaan Petani Swadaya untuk Masa Depan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Jakarta pada 24 Juli 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan industri kelapa sawit.
Rob Nicholls, General Manager Program & Project Musim Mas Group mengatakan pihaknya memiliki empat pilar dalam melaksanakan kebijakan keberlanjutan, salah satunya meningkatkan taraf hidup petani, pekerja, dan masyarakat. Berdasarkan komitmen ini Musim Mas menjalankan program Pemberdayaan Petani Swadaya yang melibatkan lebih dari 44.000 petani swadaya di enam provinsi di Indonesia. Program yang dimulai 2015 bersama International Finance Corporation (IFC) ini dikembangkan kembali pada 2020 hingga sekarang.
Baca Juga: Musim Mas Luncurkan Varietas Bibit Kelapa Sawit Baru, Potensi Produktivitas 10 Ton CPO
Musim Mas menilai petani swadaya adalah masa depan industri sawit yang berkelanjutan. Karena itu, perusahaan ini ingin membawa petani swadaya menuju praktik pertanian yang berkelanjutan, serta menghubungkan mereka dengan akses keuangan dan pasar global. Program ini menerapkan dua pendekatan. Pertama, Training for Smallholders yaitu pelatihan petani secara langsung. Kedua, Training for Trainers: Smallholders Hub yaitu pelatihan untuk Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). “Kami mendorong petani membentuk kelompok atau lembaga petani,” kata Rob Nicholas.
Kelompok petani sangat penting karena beberapa bantuan dari pemerintah atau serta sertifikasi sawit berkelanjutan hanya diperuntukan untuk petani yang berkelompok. Saat ini, Musim Mas telah membina dan mendampingi enam asosiasi petani swadaya yang tergabung dalam GAPSIMA (Gabungan Asosiasi Pekebun Kelapa Sawit Inisiasi Musim Mas) yang berlokasi di Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, dengan total anggota sebanyak 4.714 petani swadaya.
Joko Prasetyo, Ketua Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak (APSKS-PS) menjelaskan Program Petani Swadaya Musim Mas hadir pertama kali di Riau pada 2016, dan APSKS-PS dibentuk pada 019. Sejak awal berdiri hingga saat ini, Musim Mas melakukan pendampingan pada Asosiasi kami. Kini, total anggota kami sebanyak 818 petani.
Baca Juga: Musim Mas Group Kembangkan Program Women Smallholders
Dari jumlah tersebut, sebanyak 745 petani telah tersertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainalble Palm Oil), 380 petani tersertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil), 448 petani telah didampingi untuk mendapatkan STDB (Surat Tanda Daftar Budidaya), serta 437 petani telah didampingi untuk mendapatkan SPPL (Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup).
Asosiasi kami juga telah dihubungkan dengan pasar global melalui penjualan kredit RSPO. Pada 2020-2022, Kredit RSPO ini terjual senilai Rp 7,7 Milyar. Selain digunakan untuk tambahan penghasilan petani, dana tersebut juga kami gunakan untuk keperluan operasional asosiasi, pembelian alat untuk mendukung Good Agriculture Practices dan keselamatan kerja, hingga membayar BPJS Ketanagakerjaan untuk seluruh anggota.
“Kami menyadari bahwa program yang kami lakukan baru menjangkau sebagian kecil petani swadaya di Indonesia. Karena itu, kami ingin membuka peluang kolaborasi kepada seluruh pemangku kepentingan, agar program ini bisa memberikan dampak yang lebih besar dan menjangkau petani swadaya yang lebih banyak, untuk masa depan kelapa sawit yang berkelanjutan” katanya. (NYT)